Rabu, 31 Maret 2010

Garam NaCl; Lahan Bisnis dengan Bahan Baku Gratis tapi Cukup Ironis

Oleh: Yuni Nurfiana
Sebagian besar dari permukaan bumi adalah lautan. Lautan/laut menutup permukaan bumi sebesar kurang lebih 71%. Komposisi air di dunia ini pun 97% adalah air laut, sisanya 3% air tawar. Demikian juga dengan Indonesia. Luas wilayah Indonesia kurang lebih 8.193.250 km2 dengan luas laut kurang lebih 6.166.163 km2 atau 75 % (Suhardi: 2001). Laut Indonesia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km mengandung berbagai macam potensi sumber daya laut baik yang berada di permukaan maupun di dasar laut. Sumber daya yang terbesar itu adalah air laut. Air laut yang jumlahnya tak ternilai itu memiliki nilai komersial dan saintifik yang tinggi ditinjau dari komposisinya. Air laut merupakan campuran dari berbagai macam unsur kimia yaitu hidrogen, oksigen, natrium, klorida, fosfor, nitrogen, silikon, karbondioksida, besi, dan masih banyak mineral lainnya. Senyawa yang paling dikenal dari air laut adalah garam NaCl.
Pemeo "Ibarat sayur tanpa garam" seolah menggambarkan pentingnya penggunaan garam dalam masakan. Garamlah yang membuat makanan terasa gurih. Garam dengan nama senyawa kimia sodium atau natrium chlorida (NaCl) merupakan bahan anorganik yang sangat diperlukan tubuh. Tubuh memerlukan kandungan garam tertentu agar berfungsi dengan baik. Natrium membantu tubuh menjaga konsentrasi cairan di dalam tubuh. Garam ini juga berperan sebagai transmisi elektronik dalam saraf dan membantu sel-sel tubuh membentuk nutrisi. Kandungan garam dalam makanan sangat diperlukan untuk mendukung fungsi organ tubuh. Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, garam NaCl juga memiliki manfaat untuk kebutuhan industri kimia, pembuatan sampo dan sabun, cairan infuse, makanan produksi pabrik, minuman kesehatan, oralit, produk perawatan kulit dan kecantikan, cairan dialisat untuk cuci darah penderita gagal ginjal, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan RI, produksi garam nasional tahun 2009 yang sebesar 1.245.000 ton. Menteri Perdagangan mengungkapkan bahwa kebutuhan garam nasional sepanjang tahun 2009 adalah sebesar 2.855.000 ton. Dengan rincian, untuk rumah tangga 660 ribu ton, industri Chlor Alkali Plant (CAP) sebanyak 1.560.000 ton, industri aneka pangan 510 ribu ton, dan pengeboran minyak (sebesar) 125 ribu ton. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, diperlukan garam impor sebesar 1.640.000 ton pada tahun 2009 (JPNN.com). Majalah Gatra edisi 9 September 2009 menyebutkan bahwa dalam setahun setidaknya Indonesia menghabiskan devisa sebesar Rp 900 milyar untuk mengimpor garam sedikitnya 1.28 juta ton. Sebuah Ironi bukan? Indonesia yang 75% wilayahnya adalah laut, memiliki garis pantai terpanjang sedunia, memiliki lautan luas yang menjadi bahan baku gratis industri garam, tetapi realitanya telah mengimpor garam dari luar negeri.
Seperti yang diungkapkan Manadiyanto dalam Sinar Harapan 20 Maret 2010, Indonesia sampai saat ini belum mampu memanfaatkan potensi yang ada sebagai penghasil garam. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri masih harus impor. Suatu keadaan yang ironis, di satu sisi sumber bahan baku garam cukup melimpah, tetapi di sisi lain untuk memenuhi garam dalam negeri masih harus mendatangkan dari Negara lain. Dengan kata lain, meskipun negeri kita lautnya luas, tapi ternyata miskin garam. Apabila diasumsikan harga garam impor per ton saat ini adalah Rp 1.000.000,00 maka uang yang harus dikeluarkan untuk impor garam per tahunnya yaitu Rp 1.590.000.000,00.
Pada kuliah Kimia Anorganik tanggal 29 Maret 2009, Prof AK Prodjosantosa, PhD menyatakan bahwa negara kita ini adalah negara yang kaya dengan garam NaCl. Dan dari NaCl itu sebenarnya dapat melahirkan bisnis autaupun industri yang menjanjikan. Senyawa garam NaCl terdiri dari unsur Natrium dan Klorida. Unsur-unsur ini menjadi penyusun senyawa-senyawa yang penting untuk industri. Pada diagram di bawah, menggambarkan berbagai macam senyawa yang dapat terbentuk dari air laut. Senyawa-senyawa tersebut menjadi bahan baku industri. (nyari unsur natrium dan klorida serta kegunaannya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar